Posted in

Fluktuasi Tingkat Okupansi Hotel di DIY, Tertinggi di Kota Yogyakarta

Mysites – , Yogyakarta – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti fluktuasi angka okupansi hotel di wilayah itu pada musim libur sekolah ini.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono menuturkan, tingkat okupansi hotel periode 25 hingga 30 Juni cukup memuaskan. Namun dari 1 hingga 20 Juli belum terdeteksi tanda-tanda angka reservasi yang menggembirakan.

“Awalnya tingkat resevasi hotel di DIY pada 25-30 Juni rata-rata masih 35 persen, namun saat liburan tiba, tingkat okupansi periode itu melonjak hingga rata-rata 60 persen,” kata Deddy, Selasa 1 Juli 2025.

Okupansi Tertinggi di Kota Yogyakarta

Melonjaknya okupansi ini dipicu wisatawan yang melakukan reservasi dadakan saat sudah berlibur ke Yogyakarta. Okupansi tertinggi masih diraih hotel-hotel yang berada di area perkotaan seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Masing-masing okupansinya bisa menembus sampai angka 80 persen.

Namun, setelah Juni berlalu, reservasi dan okupansi di hotel-hotel DIY itu mulai bergerak menurun. Bahkan angkanya cukup tajam sehingga tersisa 30 persen saja.

Deddy mencontohkan, pada 6-20 Juli reservasi rata-rata hotel di lima kabupaten/kota DIY masih di angka 28 persen. “Untuk perhotelan di Kota Yogyakarta dan Sleman, angka reservasi di periode Juli masih di atas 50 persen,” kata Deddy.

Okupansi Kulon Progo Terendah

Adapun hotel-hotel di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul kembali jatuh memasuki Juli ini. “Perhotelan di Kabupaten Kulon Progo yang masih terendah reservasi dan okupansinya, kalau wisatawan mengatakan belum ada destinasi yang menarik, harapannya ada event pendukung di masa liburan ini di sana,” kata sia.

Deddy menuturkan, fluktuasi okupansi pada masa libur sekolah kali ini diduga karena tren baru di kalangan wisatawan. “Wisatawan tidak reservasi dulu tapi langsung datang ke hotel yang mereka inginkan,” ungkap Deddy.

Padahal, cara dadakan itu tidak direkomendasikan. Sebab seringkali hotel-hotel di Yogyakarta sudah penuh sehingga wisatawan harus ke sana kemari mencari hotel jika tak ada kamar kosong.

“Kasihan kalau hanya berputar-putar Yogyakarta demi mencari hotel, kami sarankan tetap reservasi dulu, kalau hotel itu penuh bisa diarahkan ke hotel jejaring atau partnernya,” kata dia.

Adapun hotel-hotel yang diburu para wisatawan di Yogyakarta belum berubah primadonanya, yakni sekitaran kawasan Sumbu Filosofi mulai dari Tugu Yogyakarta hingga Malioboro.

Pilihan Editor: Ancaman PHK Bisnis Perhotelan Makin Menguat. Apa Sebabnya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *