Posted in

Merapi Aman: 5 Cara Seru Nikmati Keindahan Tanpa Mendaki Puncak

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah aksi nekat seorang pendaki yang terekam kamera saat mencapai puncak Gunung Merapi baru-baru ini menjadi sorotan dan viral di media sosial. Tindakan ini sangat disayangkan, mengingat status Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III atau Siaga, sebuah kondisi di mana aktivitas pendakian hingga ke puncak sangat tidak disarankan karena potensi bahaya yang tinggi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, kembali mengingatkan publik tentang risiko inheren Gunung Merapi. Menurutnya, potensi bahaya utama terkonsentrasi dalam radius 3 kilometer dari puncak. “Status Merapi masih sama, sudah hampir lima tahun, masih siaga. Rekomendasi di status siaga ini memang diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pendakian di Gunung Merapi,” tegas Agus saat dihubungi pada Senin lalu.

Baca juga: Viral Pendaki di Puncak Gunung Merapi, BPPTKG Ingatkan Bahaya dan Status Siaga

Potensi Bahaya dan Risiko Nyata

Agus menjelaskan bahwa Gunung Merapi memiliki rekam jejak panjang erupsi eksplosif yang patut diwaspadai. Catatan sejarah sejak abad ke-18 menunjukkan bahwa gunung berapi aktif ini telah mengalami sekitar 80 kali letusan dahsyat. “Berdasarkan catatan itu, potensi untuk terjadinya erupsi eksplosif masih tinggi probabilitasnya. Itu yang mendasari kewaspadaan kami,” ujarnya.

Selain ancaman lontaran material vulkanik, kawasan puncak Merapi juga sangat rentan terhadap longsoran. Struktur batuan yang tidak stabil di area tersebut dapat membahayakan keselamatan para pendaki yang memaksakan diri mencapai titik tertinggi. “Kemudian kondisi yang licin, seperti kasus almarhum Eri, jelas menunjukkan risiko tinggi untuk beraktivitas di puncak,” lanjut Agus, menyoroti bahaya nyata yang pernah terjadi.

Nikmati Merapi dengan Cara Aman

Daripada mengambil risiko mendaki hingga puncak yang jelas-jelas masuk dalam wilayah potensi bahaya, Agus menyarankan masyarakat dan pendaki untuk menikmati keindahan Merapi dari area yang aman, yaitu di luar radius 3 kilometer. Kawasan ini masih menawarkan banyak titik strategis yang menyuguhkan panorama megah Gunung Merapi tanpa membahayakan diri.

“Jika mendaki dan tidak memasuki area potensi bahaya, itu tentu tidak masalah. Jadi, akses memang sangat terbatas, tetapi keindahan Merapi tetap bisa dinikmati selama berada di luar radius 3 kilometer,” jelasnya, memberikan alternatif aman bagi para penggemar gunung.

Baca juga: 20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Dijatuhi Sanksi, Apa Saja?

BPPTKG juga mengingatkan bahwa setiap aktivitas ilegal di kawasan potensi bahaya, termasuk mendaki ke puncak, dapat dikenai sanksi tegas apabila terdeteksi oleh pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). “Kami mengimbau para pendaki untuk menikmati Merapi dari luar daerah potensi bahaya. Masih banyak tempat-tempat yang aman untuk menikmati kemegahan Merapi di luar radius 3 kilometer,” pungkas Agus, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan demi keselamatan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *