Posted in

Diomede: 2 Pulau Ikonik, Dekat Jaraknya, Beda 21 Jam!

Mysites – Di tengah rivalitas geopolitik yang kerap menghiasi panggung dunia, Amerika Serikat dan Rusia ternyata memiliki sebuah titik pertemuan yang begitu dekat secara geografis, bahkan mungkin mengejutkan banyak pihak. Bayangkan, dua negara adidaya yang kerap bersaing ini dipisahkan oleh jarak yang teramat singkat.

Titik terdekat tersebut terhampar di Selat Bering, Samudera Pasifik, tepatnya di antara Pulau Little Diomede milik Amerika Serikat dan Pulau Big Diomede milik Rusia. Jarak di antara kedua pulau ini sungguh luar biasa, hanya sekitar 3,8 kilometer. Ini seperti jarak pandang mata yang memungkinkan seseorang di satu negara melihat langsung wilayah negara adidaya lainnya.

Namun, keunikan kepulauan Diomedes tidak berhenti pada jarak fisik semata. Meski hanya terpaut kurang dari empat kilometer, kedua pulau ini berada dalam zona waktu yang sangat berbeda, bahkan bisa dibilang “melintasi waktu”. Fenomena ini terjadi karena Garis Tanggal Internasional (International Date Line/IDL) membentang tepat di antara keduanya. Akibatnya, Big Diomede dijuluki sebagai “Pulau Esok” (Tomorrow Island) karena 21 jam lebih cepat dibandingkan Little Diomede yang dikenal sebagai “Pulau Kemarin” (Yesterday Island).

Menggambarkan keanehan waktu ini, seorang pembaca “Earth Observatory”, Jim Andersen, berkomentar di Blog NASA, “Ketika Anda memandang Big Diomedes (dari Little Diomedes), Anda sedang melihat ke masa depan.” Untuk memberi gambaran yang lebih konkret, jika Big Diomede telah memasuki tanggal 10 pukul 07.00 pagi, maka di Little Diomede, waktu masih menunjukkan pukul 10.00 pagi di tanggal 9.

Sejarah nama kepulauan ini pun tak kalah menarik. Dikutip dari Arctic Portal, Kepulauan Diomedes pertama kali terlihat oleh navigator Denmark, Vitus Bering, pada tanggal 16 Agustus 1728. Tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan Santo Diomedes oleh Gereja Ortodoks Rusia, dari situlah nama kepulauan ini diambil. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1732, seorang geodesi Rusia bernama Mikhail Gvozdev berhasil menentukan garis bujur dan garis lintang akurat untuk kedua pulau tersebut.

Pemisahan kepemilikan kedua pulau terjadi pada tahun 1867. Saat itu, Little Diomede masuk ke dalam wilayah Amerika Serikat sebagai bagian dari pembelian Alaska dari Rusia. Sementara itu, Big Diomede tidak termasuk dalam perjanjian pembelian tersebut dan tetap menjadi milik Rusia. Ini menciptakan batas negara yang unik di tengah lautan.

Menariknya lagi, pada musim dingin, perairan yang memisahkan kedua Pulau Diomede ini dapat membeku sepenuhnya. Kondisi ini secara teoritis memungkinkan seseorang untuk berjalan kaki dari satu pulau ke pulau lainnya, melintasi batas negara dan zona waktu. Kendati demikian, perjalanan semacam itu secara tegas dilarang oleh otoritas AS dan Rusia demi menjaga keamanan dan kedaulatan.

Dari segi populasi, kedua pulau ini menampilkan kontras yang signifikan. Big Diomede di sisi Rusia tidak memiliki populasi permanen, meskipun terdapat sebuah stasiun cuaca Rusia di sana. Di sisi lain, Little Diomede di wilayah AS tercatat memiliki populasi sebanyak 110 jiwa berdasarkan sensus tahun 2010, membentuk komunitas kecil yang hidup di “Pulau Kemarin” tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *