Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam peringkat destinasi wisata ramah muslim global. Pada Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025, Indonesia kini menempati peringkat kelima dengan perolehan skor 76. Posisi ini merosot empat tingkat setelah selama dua tahun berturut-turut, yaitu pada 2023 dan 2024, Indonesia berhasil menduduki puncak daftar tersebut.
Laporan resmi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 yang dirilis pada Selasa (17/6/2025) mengungkapkan, “Indonesia telah turun dari posisi puncak bersama Malaysia pada tahun 2023 dan 2024, yang menyoroti persaingan yang semakin ketat.” Penurunan ini mengindikasikan adanya dinamika baru dalam persaingan destinasi wisata Muslim dunia.
Tahun ini, posisi teratas sebagai destinasi wisata ramah muslim ditempati oleh Malaysia dengan skor 79. Sementara itu, Arab Saudi, Turkiye, dan Uni Emirat Arab menyusul di peringkat selanjutnya, masing-masing dengan skor 78. Posisi Indonesia yang kini berada di peringkat kelima menunjukkan perlunya evaluasi dan strategi baru untuk kembali bersaing di papan atas.
Peringkat dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 disusun berdasarkan data komprehensif dari berbagai sumber. Tim peneliti CrescentRating melakukan riset ekstensif, didukung oleh data studi dari CrescentRating dan Halal Trip. Selain itu, indeks ini juga mengintegrasikan kumpulan data dari pihak ketiga yang kredibel, seperti United Nations (UN), World Bank, United Nations World Tourism Organization (UNWTO), United Nations Educational, Cultural Organization (UNESCO), World Economic Forum (WEF), hingga IQ Air.
Proses perhitungan skor untuk setiap destinasi dalam GMTI menggunakan pendekatan yang mempertimbangkan empat kategori utama dengan bobot berbeda. Kategori-kategori tersebut meliputi akses (10 persen), komunikasi (20 persen), lingkungan (30 persen), dan layanan (40 persen). Pendekatan ini dirancang untuk memberikan gambaran yang akurat mengenai kesiapan dan keramahan suatu destinasi terhadap wisatawan Muslim.
Skor GMTI secara keseluruhan ditentukan melalui perhitungan rata-rata tertimbang dari keempat kategori utama tersebut, setelah sebelumnya menghitung rata-rata tertimbang untuk setiap subkategori. Menurut laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025, “Skor akhir ini menawarkan representasi yang kuat dan adil dari keramahan destinasi Muslim berdasarkan akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan,” menjadikannya tolok ukur penting bagi industri pariwisata Muslim global.
