Posted in

Kuda Jeju: 5 Fakta Unik & Menarik si Legenda Pulau Jeju!

Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Pulau Jeju, Korea Selatan, pasti familiar dengan hewan satu ini! Bentuknya kecil, lincah, dan memiliki aura khas yang membuat mereka berbeda dari kuda-kuda lain pada umumnya. Namun, tahukah kamu, di balik tubuh mungilnya, kuda Jeju menyimpan banyak fakta unik dan kisah legendaris?

Bukan cuma menjadi ikon lokal, kuda ini juga memiliki tempat spesial di hati masyarakat Jeju. Dari zaman kerajaan hingga sekarang, kuda Jeju masih eksis dan semakin gencar dilestarikan. Yuk, simak lima fakta unik tentang kuda Jeju yang akan membuat kamu semakin kagum dengan hewan istimewa ini!

1. Kuda kecil yang punya tenaga besar

Meski posturnya mini alias tidak setinggi kuda balap pada umumnya, kuda Jeju dikenal sangat kuat dan tahan banting. Tubuhnya yang kompak dan kekar menjadikan mereka sangat piawai berjalan di medan sulit, seperti pegunungan berbatu dan jalanan sempit di Jeju. Hebatnya lagi, mereka juga mampu mengangkat beban yang cukup berat, bahkan untuk ukuran tubuh sekecil itu. Melansir Breeds of Livestock, kuda Jeju sanggup membawa beban hingga 230 pon atau sekitar 104 kilogram. Kemampuan ini menunjukkan daya tahan dan kekuatan luar biasa yang dimiliki ras kuda mungil ini.

Para petani zaman dulu sering mengandalkan kuda Jeju untuk membantu bekerja di ladang atau mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain. Kuda ini terkenal tahan cuaca ekstrem, entah itu musim panas yang terik atau musim dingin bersalju. Mereka juga sangat tahan terhadap penyakit dan kutu, menjadikannya aset berharga bagi masyarakat. Bisa dibilang, kuda Jeju ini benar-benar “kecil-kecil cabai rawit” dengan kegigihan dan ketahanan yang patut diacungi jempol.

2. Salah satu ras kuda tertua di dunia

Yang membuat kuda Jeju semakin istimewa adalah fakta bahwa mereka merupakan salah satu ras kuda tertua yang masih eksis hingga kini. Diperkirakan keberadaan mereka sudah ada sejak abad ke-10 dan mulai diternakkan secara luas pada masa Dinasti Buyeo dan Goguryeo. Saking tuanya dan nilai historisnya, kuda Jeju telah masuk daftar kekayaan budaya Korea yang harus dilestarikan.

Dilansir dari FEI, ketika Genghis Khan dari Mongol menginvasi Pulau Jeju pada abad ke-13 dan menguasainya selama seratus tahun, pasukannya membawa 160 ekor kuda Mongol yang kemudian dikawinkan dengan kuda-kuda lokal Jeju. Setelah invasi berakhir, diperkirakan lebih dari 30.000 kuda diambil dari Jeju, sementara sebagian lainnya tetap di sana untuk dikembangbiakkan. Perkawinan silang ini justru menghasilkan ras kuda Jeju yang khas, dikenal sebagai kuda yang tangguh, sangat cerdas, dan mampu bertahan hidup di berbagai kondisi cuaca ekstrem berkat adaptasi genetik yang kuat.

3. Punya genetik unik yang tidak bisa ditiru

Kuda Jeju tidak hanya unik secara tampilan, tetapi juga dari sisi genetiknya. Penelitian telah menunjukkan bahwa struktur DNA mereka berbeda dari kuda pada umumnya, bahkan memiliki sifat genetik langka yang jarang ditemukan pada ras kuda lain. Gen ini disinyalir menjadi kunci di balik kemampuan mereka yang luar biasa dalam menahan penyakit dan stamina yang tiada tara. Karakteristik genetik ini menjadi pondasi bagi ketahanan dan kekuatan mereka.

Maka tak heran, banyak ilmuwan tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang keunikan ras kuda ini. Menariknya, meskipun sudah banyak dikawinkan silang sepanjang sejarahnya, sifat genetik asli kuda Jeju tetap kuat dan sulit dihilangkan. Inilah yang menjadikan mereka dianggap sebagai “harta karun genetik” yang harus dijaga keberadaannya, demi keberlanjutan keunikan spesies ini.

4. Ikon budaya dan pariwisata Pulau Jeju

Rasanya tidak lengkap membahas Pulau Jeju tanpa menyinggung kuda Jeju. Mereka bukan sekadar hewan biasa, melainkan telah menjadi bagian integral dari identitas budaya pulau tersebut. Kehadiran kuda Jeju sering dijumpai dalam berbagai festival, pertunjukan seni tradisional, bahkan menjadi daya tarik utama di taman-taman wisata.

Para wisatawan dapat merasakan pengalaman menunggang kuda, berfoto bersama mereka, hingga mempelajari sejarah panjang kuda ini melalui berbagai museum interaktif yang tersebar di Jeju. Ironisnya, di beberapa restoran lokal, daging kuda Jeju juga menjadi kuliner yang cukup populer—meskipun praktik ini sering menuai pro-kontra di kalangan masyarakat dan pecinta hewan. Yang jelas, eksistensi kuda Jeju sudah melekat erat dengan Pulau Jeju, sampai-sampai mereka dijuluki “harta hidup Jeju” yang tak ternilai harganya.

5. Hampir punah tapi kini dilindungi ketat

Di balik keunikan dan kekuatannya, kuda Jeju sempat berada di ambang kepunahan, lho. Pada masa modernisasi Korea, jumlah populasi kuda Jeju menurun drastis. Hal ini disebabkan peran mereka di bidang pertanian mulai digantikan oleh mesin dan teknologi modern. Banyak kuda yang akhirnya dipotong untuk konsumsi, dan yang tersisa hanyalah sedikit di beberapa desa terpencil.

Beruntungnya, pemerintah Korea Selatan bergerak cepat dan menetapkan Kuda Jeju sebagai spesies yang harus dilestarikan. Pada tahun 1986, pemerintah Republik Korea secara resmi menetapkan kuda Jeju sebagai Monumen Alam No. 347 untuk melindungi dan mengelola sekitar 150 ekor kuda Jeju yang tersisa sebagai warisan budaya nasional. Saat ini, terdapat pusat konservasi dan penangkaran khusus yang didedikasikan untuk menjaga kelangsungan hidup dan keaslian ras kuda ini. Berkat upaya konservasi yang masif, kini jumlah kuda Jeju mulai stabil dan keberadaannya semakin dikenal luas di seluruh dunia, menjadi bukti nyata komitmen pelestarian.

Kuda Jeju bukan sekadar hewan biasa yang lucu dan kecil, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya, dan ilmiah yang sangat besar. Mereka adalah saksi hidup perjalanan Pulau Jeju dari zaman kuno hingga era modern, merefleksikan ketahanan dan adaptasi. Kisah mereka mengajarkan kita untuk tidak meremehkan sesuatu dari penampilan luarnya saja, karena seringkali hal-hal kecil menyimpan kekuatan dan kebesaran yang tak terduga.

Jadi, kalau suatu hari kamu jalan-jalan ke Jeju, sempatkan untuk bertemu langsung dengan hewan legendaris satu ini, ya! Siapa tahu, kamu bisa merasakan sendiri energi dan semangat tangguh yang bikin mereka begitu dicintai dan dihargai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *