DENPASAR – Sebuah mahakarya budaya Indonesia kini telah berdiri megah di jantung Eropa. Taman Budaya Bali Indah, sebuah kompleks seluas 3 hektare yang memukau dengan arsitektur khas Pulau Dewata, baru saja diresmikan di kawasan Dolina Charlotty, Slupsk, Polandia, Eropa Timur. Proyek monumental ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi bangsa, tetapi juga jembatan budaya yang menghubungkan Indonesia dengan benua biru.
Pembangunan taman budaya yang ambisius ini telah dimulai sejak tahun 2022. Komitmen terhadap keaslian terlihat jelas dengan keterlibatan seratus pekerja terampil langsung dari Bali yang dikirim untuk memastikan setiap detail arsitektur khas Bali terwujud sempurna. Desainnya sendiri merupakan buah karya para dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, menjamin otentisitas dan keagungan seni tradisional Bali dalam setiap sudut bangunan yang berdiri.
Peresmian Taman Budaya Bali Indah ini dilakukan secara langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada Senin, 16 Juni 2025. Dalam sambutannya, Koster menyatakan bahwa keberadaan taman ini merupakan “karya monumental dan bersejarah” yang patut dibanggakan. “Berdirinya taman megah ini di atas lahan seluas 3 hektare merupakan suatu kebanggaan bagi pemerintah dan masyarakat Bali,” tegas Koster pada Selasa, 17 Juni 2025, menyoroti bagaimana kekayaan dan keunikan budaya Bali yang adiluhung kini dihargai dan dimuliakan di kancah internasional.
Inisiator di balik visi luar biasa ini adalah Mirosław Wawrowski, seorang pengusaha terkemuka yang juga menjabat sebagai Konsul Kehormatan Indonesia di Polandia. Koster mengungkapkan bahwa ide pembangunan taman ini bermula dari rencana yang disampaikan Wawrowski saat berkunjung ke Bali pada tahun 2022. “Ini menunjukkan betapa cintanya Bapak Wawrowski terhadap Indonesia, khususnya Bali,” imbuh Koster, menggambarkan dedikasi mendalam Wawrowski untuk mempromosikan pesona Nusantara di Eropa.
Di dalam kompleks Taman Budaya Bali Indah, pengunjung dapat menemukan berbagai fasilitas yang merepresentasikan kebudayaan Bali secara otentik. Salah satu puncaknya adalah sebuah pura lengkap dengan padmasana setinggi 16 meter, menjadikannya “pura terbesar di Eropa” menurut Gubernur Koster. Selain itu, terdapat pula replika rumah adat Bali, wantilan, ruang pameran, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya yang memungkinkan pengunjung menyelami lebih dalam kekayaan budaya dan spiritualitas Pulau Dewata.
Visi untuk masa depan tidak berhenti di situ. Ke depannya, kawasan ini direncanakan akan diperluas dengan pembangunan rumah adat dari berbagai daerah lain di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sumatera. Ambisi ini akan mentransformasi kompleks tersebut menjadi sebuah Taman Budaya Indonesia yang menyeluruh di Polandia, merefleksikan keberagaman dan persatuan budaya Nusantara di kancah global.
